Catatan pada karya seniman ini
senirupa,seniman,kunst, art, artis, beli |
||
Pada tahun-tahun terakhir ini Klaus-G. Hinz telah menciptakan sejumlah lukisan yang menunjukkan pengaruh beberapa perjalanan ke Indonesia. Beberapa lukisan pilihan ini dipamerkan di sini, yang terdiri dari karya ukuran kecil di atas kertas, yang dibuat dengan teknik campuran. Komposisi-komposisi non
representasional yang disajikan di sini diklasifikasi sebagai lukisan Konsep informel ini menjadi bagian dari
kesenian abstrak di seluruh dunia. Sesudah Kebudayaan dan gaya hidup wilayah Asia
Tenggara disertai manusianya, telah mengesankan Klaus G. Hinz secara
mendalam, dan hasilnya, ia telah mengubah cara pengamatannya dan sikapnya
terhadap banyak aspek kehidupannya. Sebagai akibat juga, enersi artistik
kreatifnya telah bertambah dengan dorongan segar. Fantasi pictorial
Klaus-G. Hinz dijelaskan secara langsung dalam lukisan-lukisannya yang
dicipta setelah perjalanannya ke Asia. la merenungkan bakat artistiknya
dan metode-metode yang melekat pada mediumnya: sejak itu, warna, bentuk,
jarak ruang dan struktur mengembangkan komposisinya. Karena tidak lagi
berusaha untuk menggambarkan sesuatu yang representasional atau mewakilkan
sesuatu benda tertentu, Namun begitu, bakat artistik memainkan
peranan yang menentukan secara mutlak: demi penggabungan garis-garis
bergoyang dan gumpalan warna menjadi suatu komposisi yang berirama dan
harmonis, ia harus memiliki perasaan murni untuk dimensi dan proporsi,
untuk pentingnya warna dan bentuk. Karena tidak ada persiapan perencanaan
pada karya-karya ini, enersi kreatif seniman menjadi transparan, seperti
juga kepribadian dan temperamennya. Seperti tulisan tangan seseorang,
suatu gambar dapat mencerminkan kepribadian artis dan ekspresi suasana
individual dalam lukisan. Seperti dijelaskan Klaus-G. Hinz,
karya-karya ini adalah hasil kreativitas spontan, mereka berkembang
sewaktu ia bekerja. Seringkali gambarnya ditentukan oleh aplikasi warna
pertama, yang mengatur "arah" yang harus diikuti. Suatu bahan
yang dipilih, suatu garis yang digambar suatu sapuan kuas yang dibuat
secara ringan mengingatkan suatu sapuan kaligrafi, semua menuntut suatu
kelanjutan dari arah yang dipilih. Dengan cara yang sama bentuk-bentuk dan
garis-garis berwarna menuntut kompensasi, sehingga suatu keseimbangan
optikal tergambar dalam karya. Melalui aktivitas intuitif, lukisan yang
diassosiasi dengan pemandangan Asia dicipta secara tidak sengaja. Segitiga
dan bujur sangkar membentuk diri menjadi puncak gunung atau gunung berapi,
rumah atau gubuk, yang dapat disusun tersendiri atau dalam kelompok.
Bentuk bulat mengizinkan asosiasi dengan bongkahan batu atau
matahari,"jalan setapak" memimpin para pengamat ke tengah-tengah
sesuatu gambar. Seringkali warna dipergunakan secara linear, sehingga ada
dominasi bentuk (mis. 5-43199 dan 5-24180); pada karya lain bidang-bidang
warna dipergunakan sedemikian rupa sehingga satu lapisan menutupi dan
menguasai bidang yang dibawahnya. Dalam banyak hal, ketika diamati lebih
cermat, ternyata warna-warna ini terdiri dari beberapa lapisan, satu di
atas yang lain, menghasilkan warna dari bawah terbayang dan menyebabkan
efek yang kabur dan tersebar. Apabila pemandangan khayalan ini mengundang
pengamat untuk beristirahat atau mengembara, maka kelompok gambar lain
lebih bergolak menyebabkan perasaan dinamis dan gelisah. Rangkaian dan
irama dari warna-bentuk meloncat secara vertikal atau menurut arah
diagonal dalam gambar. Dalam warna yang biasanya lebih keras daripada
"pemandangan pulau" yang ringan, karya ini membangkitkan enersi
yang bebas-terbuka dari aliran lahar dan aliran derasnya air. Kesan dari spektrurn luas dari
tema-tema hanya dapat diperoleh dari contoh-contoh yang disajikan di sini.
Pengamat harus membuat suatu perjalanan penemuan, ia akan berhadapan
dengan figur-figur arsitektoral, naga-naga terbang, unsur-unsur
vegetabile, yang mengejutkan dan yang terbiasa. Komposisinya memberi pengamat
kesempatan untuk memakai fantasinya sendiri. Namun suasana yang berlaku
secara positif selalu memperkenankannya membuat kontak dengan fantasi
tersebut secara mudah. Annemarie Heibel, MA - 15.05.1995 |
|